Selasa, 22 Maret 2016

Jenis - jenis Wisata yang Ada

Jenis-jenis Pariwisata

Salam Pesona Indonesia. Pemerintah kini mengeluarkan jargon khusus untuk mempromosikan industri pariwisata di dalam negeri yaitu, "Pesona Indonesia". Walaupun begitu jargon "Wonderfull Indonesia" masih tetap menggema dan memang fokus kepada promosi luar negeri. Artinya, kini pemerintah semakin serius membidik pangsa pasar didalam negeri. Melihat bahwa pangsa pasar di dalam negeri semakin tumbuh kearah yang positif.
Saat ini memang semakin menjamur bisnis yang bergerak di bidang industri pariwisata. Salah satunya banyak yang menawarkan paket-paket perjalanan wisata ke tempat-tempat wisata. Banyak jenis-jenis paket wisata yang bisa kita pilih.

"Artinya, kini pemerintah semakin serius membidik pangsa pasar didalam negeri. Melihat bahwa pangsa pasar di dalam negeri semakin tumbuh kearah yang positif"




Menurut Pendit (1994), pariwisata dapat dibedakan menurut motif wisatawan untuk mengunjungi suatu tempat. Jenis-jenis pariwisata tersebut adalah sebagai berikut.

1. Wisata Budaya (Cultural Tourism)



Yaitu perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan atau peninjauan ketempat lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan adat istiadat mereka, cara hidup mereka, budaya dan seni mereka. Seiring perjalanan serupa ini disatukan dengan kesempatan–kesempatan mengambil bagian dalam kegiatan–kegiatan budaya, seperti eksposisi seni (seni tari, seni drama, seni musik, dan seni suara), atau kegiatan yang bermotif kesejarahan dan sebagainya.



2. Wisata Maritim atau Bahari (Marine Tourism)


Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan kegiatan olah raga di air, lebih–lebih di danau, pantai, teluk, atau laut seperti memancing, berlayar, menyelam sambil melakukan pemotretan, kompetisi berselancar, balapan mendayung, melihat–lihat taman laut dengan pemandangan indah di bawah permukaan air serta berbagai rekreasi perairan yang banyak dilakukan didaerah–daerah atau negara–negara maritim, di Laut Karibia, Hawaii, Tahiti, Fiji dan sebagainya. Di Indonesia banyak tempat dan daerah yang memiliki potensi wisata maritim ini, seperti misalnya Pulau–pulau Seribu di Teluk Jakarta, Danau Toba, pantai Pulau Bali dan pulau–pulau kecil disekitarnya, taman laut di Kepulauan Maluku dan sebagainya. Jenis ini disebut pula wisata tirta.

3. Wisata Cagar Alam (Conservation Park)


Untuk jenis wisata ini biasanya banyak diselenggarakan oleh agen atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha–usaha dengan jalan mengatur wisata ke tempat atau daerah cagar alam, taman lindung, hutan daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh undang–undang. Wisata cagar alam ini banyak dilakukan oleh para penggemar dan pecinta alam dalam kaitannya dengan kegemaran memotret binatang atau marga satwa serta pepohonan kembang beraneka warna yang memang mendapat perlindungan dari pemerintah dan masyarakat. Wisata ini banyak dikaitkan dengan kegemaran akan keindahan alam, kesegaran hawa udara di pegunungan, keajaiban hidup binatang dan marga satwa yang langka serta tumbuh–tumbuhan yang jarang terdapat di tempat–tempat lain. Di Bali wisata Cagar Alam yang telah berkembang seperti Taman Nasional Bali Barat dan Kebun Raya Eka Karya


4. Wisata Konvensi (convention tourism)


Yang dekat dengan wisata jenis politik adalah apa yang dinamakan wisata konvensi. Berbagai negara pada dewasa ini membangun wisata konvensi ini dengan menyediakan fasilitas bangunan dengan ruangan–ruangan tempat bersidang bagi para peserta suatu konfrensi, musyawarah, konvensi atau pertemuan lainnya baik yang bersifat nasional maupun internasional. Jerman Barat misalnya memiliki Pusat Kongres Internasiona (International Convention Center) di Berlin, Philipina mempunyai PICC (Philippine International Convention Center) di Manila dan Indonesia mempunyai Balai Sidang Senayan di Jakarta untuk tempat penyelenggaraan sidang–sidang pertemuan besar dengan perlengkapan modern. Biro konvensi, baik yang ada di Berlin, Manila, atau Jakarta berusaha dengan keras untuk menarik organisasi atau badan–badan nasional maupun internasional untuk mengadakan persidangan mereka di pusat konvensi ini dengan menyediakan fasilitas akomodasi dan sarana pengangkutan dengan harga reduksi yang menarik serta menyajikan program–program atraksi yang menggiurkan.


5. Wisata Pertanian (Agricultural Tourism)

Sebagai halnya wisata industri, wisata pertanian ini adalah pengorganisasian perjalanan yang dilakukan ke proyek–proyek pertanian, perkebunan, ladang pembibitan dan sebagainya dimana wisatawan rombongan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan untuk tujuan studi maupun melihat–lihat keliling sambil menikmati segarnya tanaman beraneka warna dan suburnya pembibitan berbagai jenis sayur–mayur dan palawija di sekitar perkebunan yang dikunjungi.

6. Wisata Buru (Hunt Tourism)


Jenis ini banyak dilakukan di negeri–negeri yang memang memiliki daerah atau hutan tempat berburu yang dibenarkan oleh pemerintah dan digalakan oleh berbagai agen atau biro perjalanan. Wisata buru ini diatur dalam bentuk safari buru ke daerah atau hutan yang telah ditetapkan oleh pemerintah negara yang bersangkutan, seperti berbagai negeri di Afrika untuk berburu gajah, singa, ziraf, dan sebagainya. Di India, ada daerah–daerah yang memang disediakan untuk berburu macan, badak dan sebagainya, sedangkan di Indonesia, pemerintah membuka wisata buru untuk daerah Baluran di Jawa Timur dimana wisatawan boleh menembak banteng atau babi hutan.


7. Wisata Ziarah (Religious Tourism)


Jenis wisata ini sedikit banyak dikaitkan dengan agama, sejarah, adat istiadat dan kepercayaan umat atau kelompok dalam masyarakat. Wisata ziarah banyak dilakukan oleh perorangan atau rombongan ke tempat–tempat suci, ke makam–makam orang besar atau pemimpin yang diagungkan, ke bukit atau gunung yang dianggap keramat, tempat pemakaman tokoh atau pemimpin sebagai manusia ajaib penuh legenda. Wisata ziarah ini banyak dihubungkan dengan niat atau hasrat sang wisatawan untuk memperoleh restu, kekuatan batin, keteguhan iman dan tidak jarang pula untuk tujuan memperoleh berkah dan kekayaan melimpah. Dalam hubungan ini, orang–orang Khatolik misalnya melakukan wisata ziarah ini ke Istana Vatikan di Roma, orang–orang Islam ke tanah suci, orang–orang Budha ke tempat–tempat suci agama Budha di India, Nepal, Tibet dan sebagainya. Di Indonesia banyak tempat–tempat suci atau keramat yang dikunjungi oleh umat–umat beragama tertentu, misalnya seperti Candi Borobudur, Prambanan, Pura Basakih di Bali, Sendangsono di Jawa Tengah, makam Wali Songo, Gunung Kawi, makam Bung Karno di Blitar dan sebagainya. Banyak agen atau biro perjalanan menawarkan wisata ziarah ini pada waktu–waktu tertentu dengan fasilitas akomodasi dan sarana angkuatan yang diberi reduksi menarik ke tempat–tempat tersebut di atas.



Sesungguhnya daftar jenis–jenis wisata lain dapat saja ditambahkan di sini, tergantung kapada kondisi dan situasi perkembangan dunia kepariwisataan di suatu daerah atau negeri yang memang mendambakan industri pariwisatanya dapat meju berkembang. Pada hakekatnya semua ini tergantung kepada selera atau daya kreativitas para ahli profesional yang berkecimpung dalam bisnis industri pariwisata ini. Makin kreatif dan banyak gagasan–gagasan yang dimiliki oleh mereka yang mendedikasikan hidup mereka bagi perkembangan dunia kepariwisataan di dunia ini, makin bertambah pula bentuk dan jenis wisata yang dapat diciptakan bagi kemajuan industri ini, karena industri pariwisata pada hakikatnya kalau ditangani dengan kesungguhan hati mempunyai prospektif dan kemungkinan sangat luas, seluas cakrawala pemikiran manusia yang melahirkan gagasan–gagasan baru dari waktu–kewaktu. Termasuk gagasan–gagasan untuk menciptakan bentuk dan jenis wisata baru tentunya

8. Wisata Pendidikan ( Education Tourism)


Wisata pendidikan merupakan program pariwisata yang dipadukan dengan program pendidikan di dalamnya. Biasanya jenis wisata ini diselenggarakan oleh sekolah-sekolah guna mendukung pelajaran di sekolah. Tempat wisata yang dituju pun adalah tempat-tempat yang tentunya berhubungan dengan pelajaran sekolah dan biasanya siswa yang setelah mengikuti wisata ini ditugaskan membuat laporan dari hasil yang dipelajarinya selama berwisata.

9. Ekowisata (Ecotourism)

Adalah jenis wisata yang dirancang untuk datang ketempat yang alami serta mempelajari kearifan lokal, konservasi alam setempat, dan mampu memberikan dampak terhadap perekonomian setempat.
Contohnya: Wisata ke hutan mangrove di TN. Alas Purwo, Berwisata di kebun teh atau kopi Malabar Bandung
10. Wisata Petualangan (Adventure Tourism)

Adalah wisata yang dilakukan di alam terbuka untuk melatih ketangkasan jasmani serta menyegarkan rohani dengan adanya resiko yang tinggi karena menuntut kemampuan wisatawan dengan dipandu oleh orang yang lebih berpengalaman dibidangnya.
Contohnya: Terjun Payung , Mendaki gunung , Rafting, dan lain sebagainya.
11. Wisata Bisnis (Business Tourism)
Adalah wisata yang dilakukan dalam rangka melakukan studi kelayakan usaha di daerah atau di negara yang dikunjungi.
Contohnya: Wisata belanja di pasar tekstil Tanah Abang Jakarta, Kunjungan Bisnis Keluar negeri.
12. Wisata MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition)

Adalah wisata dalam rangka mengikuti kegiatan atau menghadiri suatu acara pertemuan, perjalanan perusahaan, konvensi, maupun pameran atau sejenisnya yang diselingi dengan wisata saat waktu senggangnya.
Contohnya: Mengunjungi event Inacraft JCC Jakarta, Perjalanan outing perusahaan.
13. Wisata Minat Khusus (Special Interest Tourism)

Adalah wisata khusus yang sangat memerlukan kemampuan dan keahlian khusus bagi wisatawan dengan jumlah peserta yang dibatasi hingga harus memiliki sertifikat khusus dan tempat wisata yang khusus juga.
Contohnya: Night dive di pulau Halmahera, Paragliding di danau Toba.
14. Wisata Volunteer (Voluntourism)

Adalah jenis wisata yang terbilang mulai eksis di Indonesia, yaitu wisata yang datang ke daerah tertentu dengan melakukan kegiatan seperti bakti sosial atau memberikan keahlian, kemampuan, pengalaman, hingga materi kepada tempat wisata yang dikunjungi, lalu diselingi dengan kegiatan wisata di daerah tersebut. Menjadi pengasuh Orang Utan di Kalimantan, konsep one traveller one book, hingga mengajar anak-anak di pedalaman Kalimantan.


Selaku para insan yang bergerak di berbagai bidang dalam industri pariwisata sangat besar harapannya akan adanya peningkatan dalam mengonsumsi jasa pariwisata, khususnya di dalam negeri.
Dalam salah satu topik Bonus Demografi Indonesia yang pernah diangkat oleh Selasar.com menyatakan bahwa angkatan kerja Indonesia didominasi oleh umur produktif yaitu antara umur 20-30 tahun. Dimana pada umur tersebut sedang tumbuh masa-masa semangat muda untuk meng-explore hal baru yang menantang dan keluar dari rutinitas yang monoton.
Salah satu kegiatan yang paling utama dicari adalah berwisata. Yup, wisata merupakan suatu kebutuhan yang wajib pada era saat ini.
Ditambah lagi bahwa saat ini memasuki era industri rekreasi yang diperkirakan dimulai pada tahun 2015 – 2100 (Tovler, 2005; dalam buku menjadi pemandu wisata pemula). Pada tahun sebelumnya Tovler juga menyebutkan bahwa era sebelumnya adalah era teknologi informasi (tahun 1970 - 2000).
Lalu dilanjutkan dengan era bioteknologi (sekitar tahun 2100). Artinya masih ada kesempatan dan peluang yang besar jika bisa memanfaatkan momen ini.
Demikianlah Artikel tentang jenis-jenis pariwisata yang ada saat ini. Jika anda sedang merencanakan wisata ada baiknya ketahui terlebih dahulu jenis wisata yang cocok bagi kebutuhan anda.
Begitu juga bagi anda yang peka terhadap bisnis perjalanan wisata, ini saatnya memulai. Ditambah lagi tidak ada salahnya mencoba semua jenis wisata yang ada. Semua keputusan dikembalikan kepada anda.
Selamat berwisata :)
#ayojelajahindonesia








1 komentar:

  1. Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Sri Rahayu asal Surakarta, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil di daerah surakarta, dan disini daerah tempat mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat Jl. Letjen Sutoyo No. 12 Jakarta Timur karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya 0853-1144-2258 atas nama Drs Muh Tauhid SH.MSI beliaulah yang selama ini membantu perjalanan karir saya menjadi PEGAWAI NEGERI SIPIL, alhamdulillah berkat bantuan bapak Drs Muh Tauhid SH.MSI SK saya dan 2 teman saya tahun ini sudah keluar, bagi anda yang ingin seperti saya silahkan hubungi bapak Drs Muh Tauhid SH.MSI, siapa tau beliau bisa membantu anda

    BalasHapus

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Blogroll

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Pages

BTemplates.com

Blogroll

Blogroll

About

A Geeks who loves Vernon so much

Copyright © Blog Softskills Task | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com